PROFIL GUNUNG SYAWAL
oleh Gun Gun Guntara pada 28 Mei 2011 jam 10:46
Kawasan Hutan Gunung Syawal di tetapkan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 420/Kpts/Um/1979 tanggal 4-7-1979 dengan luas 5.400 Ha. Sedangkan menurut hasil pengukuran dalam Berita Acara Tata batas tanggal 10-1-1979, luas kawasan Suaka Marg...asatwa (SM) Gunung Syawal adalah 5.360 Ha. Secara astronomis, kawasan terletak antara 7 derajat 15’ LS dan 180 derajat 21’ BT. Areal kawasan menurut administrasi pemerintahan masuk dalam wilayah Kecamatan Cipaku, Panjalu, Kawali, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya dan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Pada umumnya kondisi lapangan bergelombang, berbukit terjal dan bergunung serta puncak tertinggi adalah Gunung Sawal, 1.764 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lereng di bagian tengah antara 20-30%. Dalam kawasan ini mengalir air sungai Citanduy dengan anak-anak sungainya, yaitu Sungai Cibaruyon, Cipalih, Ciguntur. Dengan banyaknya sungai yang mengalir dalam kawasan ini, secara hydrologis kawasan ini mempunyai arti penting.
Keadaan iklim di kawasan SM Gunung Sawal termasuk tipe B berdasarkan klasifikasi dar Schmidt dan Ferguson, curah hujan rata-rata 3.360 mm per tahun, temperatur udara berkisar antara 19 derajat – 27 derajat Celsius.
Sebagian besar kawasan ini merupakan hutan alam (± 95%) dan sisanya merupakan hutan tanaman. Jenis Pohon yang terdapat di hutan alam antara lain : Teureup (Artocarpus elasticus), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argantea), Pasang (Quercus sp), Kiara (Ficus sp) dan Jamuju (Podocarpus imbricatus). Sedangkan jenis pohon yang ada dalam hutan tanaman adalah Pinus (Pinus merkusii), Damar (Agathis lorantifolia), Mahoni (Switenia mahagoni), Rasamala (Altingia excelsea) dan Kaliandra (Caliandra sp.)
Kawasan ini merupakan habitat yang baik bagi kehidupan satwa liar, sehingga perlu pembianaan agar kelestarianya bisa di jaga. Selain itu dapat juga dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan penelitian. Jenis satwa liar yang ada diantaranya dalah : Meong Congkok (Fellis bengalensis), Babi Hutan ( Sus vitatus), Macan Kumbang (Panthera pardus), Kancil (Tragulus javanicus), Trenggiling (Manis javanicus), Kera (Macaca fascicularis), Bajing (Sciurus sp), Lutung (Tracyphitecus auratus), Macan tutul (Panthera pardus), Kijang (Muntiacus muntjak), Kalong (Pteropus vamyrus), Elang Lurik (Spilornia cheela), Saeran (Dicrurus leucophaeus) dan lain-lain
oleh Gun Gun Guntara pada 28 Mei 2011 jam 10:46
Kawasan Hutan Gunung Syawal di tetapkan sebagai Suaka Margasatwa berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 420/Kpts/Um/1979 tanggal 4-7-1979 dengan luas 5.400 Ha. Sedangkan menurut hasil pengukuran dalam Berita Acara Tata batas tanggal 10-1-1979, luas kawasan Suaka Marg...asatwa (SM) Gunung Syawal adalah 5.360 Ha. Secara astronomis, kawasan terletak antara 7 derajat 15’ LS dan 180 derajat 21’ BT. Areal kawasan menurut administrasi pemerintahan masuk dalam wilayah Kecamatan Cipaku, Panjalu, Kawali, Cikoneng, Cihaurbeuti, Sadananya dan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Pada umumnya kondisi lapangan bergelombang, berbukit terjal dan bergunung serta puncak tertinggi adalah Gunung Sawal, 1.764 meter di atas permukaan laut. Kemiringan lereng di bagian tengah antara 20-30%. Dalam kawasan ini mengalir air sungai Citanduy dengan anak-anak sungainya, yaitu Sungai Cibaruyon, Cipalih, Ciguntur. Dengan banyaknya sungai yang mengalir dalam kawasan ini, secara hydrologis kawasan ini mempunyai arti penting.
Keadaan iklim di kawasan SM Gunung Sawal termasuk tipe B berdasarkan klasifikasi dar Schmidt dan Ferguson, curah hujan rata-rata 3.360 mm per tahun, temperatur udara berkisar antara 19 derajat – 27 derajat Celsius.
Sebagian besar kawasan ini merupakan hutan alam (± 95%) dan sisanya merupakan hutan tanaman. Jenis Pohon yang terdapat di hutan alam antara lain : Teureup (Artocarpus elasticus), Puspa (Schima walichii), Saninten (Castanopsis argantea), Pasang (Quercus sp), Kiara (Ficus sp) dan Jamuju (Podocarpus imbricatus). Sedangkan jenis pohon yang ada dalam hutan tanaman adalah Pinus (Pinus merkusii), Damar (Agathis lorantifolia), Mahoni (Switenia mahagoni), Rasamala (Altingia excelsea) dan Kaliandra (Caliandra sp.)
Kawasan ini merupakan habitat yang baik bagi kehidupan satwa liar, sehingga perlu pembianaan agar kelestarianya bisa di jaga. Selain itu dapat juga dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, budaya dan penelitian. Jenis satwa liar yang ada diantaranya dalah : Meong Congkok (Fellis bengalensis), Babi Hutan ( Sus vitatus), Macan Kumbang (Panthera pardus), Kancil (Tragulus javanicus), Trenggiling (Manis javanicus), Kera (Macaca fascicularis), Bajing (Sciurus sp), Lutung (Tracyphitecus auratus), Macan tutul (Panthera pardus), Kijang (Muntiacus muntjak), Kalong (Pteropus vamyrus), Elang Lurik (Spilornia cheela), Saeran (Dicrurus leucophaeus) dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar